sym-droid

• Bloknote
• Map
• Pen
• tas
• id card
• sertifikat
• pin

• Booklet
• Brochure
• Leaflet
• kartu nama
• poster

• T-shirt
• Hat
• Shirt
• Mug

Alamat : Perum Griyasanta L239 Malang / Perum Bumi Asri H/31 Kediri
Telp : 085646145554 / 082141888813
BB : 269a690c
Mail : soluzymedia@yahoo.com

Toko Buku Diskon Togamas didirikan pada 15 Desember 1990 oleh suami istri Johan Budhie Sava dan Swandayani.Dibangun dengan konsep diskon store (diskon seumur hidup), harga buku yang ditawarkan setelah diskon , lebih murah dari toko buku modern pada umumnya. Toko Buku Togamas mempunyai misi yaitu berupaya memajukan pendidikan di daerah melalui peningkatan minat baca masyarakat dengan menyediakan buku-buku murah bermutu. Saa ini terdapat lebih dari puluhan Toko Buku yang tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Denpasar, bahkan Sorong, Papua. Hal ini secara tidak langsung kembali menegaskan misi Toko Buku Togamas yaitu berupaya memajukan pendidikan di daerah melalui peningkatan minat baca masyarakat dengan menyediakan buku-buku murah bermutu. Tidak hanya sekedar menjual buku, Toko Buku Togamas juga mengadakan event-event penting, seperti Tips n Trik UN 2013 @ Togamas Diponegoro Surabaya, Try out Akbar UAN SD 2013 dsb. Selain itu, pada saat saat tertentu , seperti pada Bulan Ramadhan , Toko Buku Togamas ini juga tidak ketinggalan memeriahkan Bulan Ramadhan dengan diskon-diskon khusus Seperti Ramadhan super sale dari penerbit mizan, dan lain-lain.

Hal-hal apa saja yang mendorong terbentuknya perilaku tersebut? Seperti kita tahu , perilaku perilaku dalam proses pencarian jati diri , seperti meniru, membutuhkan dukungan agar bisa berjalan maksimal. Ada beberapa aspek yang mendorong terjadinya proses pencarian jati diri. Keluarga adalah salah satunya. Keluarga merupakan tempat pertama seseorang menimba ilmu , dan juga tempat paling awal dalam proses pencarian jati diri. Seseorang , terutama anak , akan belajar tentang segala perbuatan yang diajari orang tuanya maupun tidak. Disinilah peran keluarga sangat penting. Filter utama seseorang dari perbuatan-perbuatan yang tercela berasal dari keluarga. Keluargalah yang mengarahkan seorang anak menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara, ataupun malah merusak nilai nilai norma yang terdapat di masyarakat. Disinilah dibutuhkan dukungan penuh keluarga terhadap proses pencarian jati diri seorang anak. Apabila keluarga mengalami broken home, bisa jadi proses itu akan melambat , atau malah menghadirkan sesuatu yang membuat kondisi psikis anak tersebut terguncang dan membuat anak kehilangan kepercayaan dirinya dalam proses pencarian jati diri yang menyebabkan terjerumusnya anak dalam lembah hitam kenakalan remaja. Nomor 2 , lingkungan juga berpengaruh terhadap proses pencarian jati diri anak. Perilaku anak , selain dipengaruhi oleh kondisi keluarga, juga dipengaruhi oleh lingkungan tempat dimana anak tumbuh dan berkembang. Jika dia dilahirkan di lingkungan yang agamis, maka dia akan tumbuh menjadi seorang yang agamis, begitu pula jika dia dilahirkan di lingkungan pencuri, maka ia akan tumbuh menjadi seorang pencuri. Apabila di lingkungan nya , banyak teman sebayanya yang merokok, maka dia akan ikut-ikutan merokok. Selain itu , agama pun mempengaruhi proses tersebut. Jika sejak kecil ia mendapatkan siraman rohani, seperti mengaji, sembahyang, maka ia akan menjadi seseorang yang agamis. Begitu pula sebaliknya. Apabila ia dilahirkan dalam keluarga yang membenci agama (atheis) , maka dia akan berperilaku seperti seorang atheis. Seorang yang dibesarkan di pesantren yang beraliran ekstrem, maka akan berperilaku seperti ektremis agama. Yang terakhir , sekolah atau kampus merupakan salah satu dalam proses pencarian jati diri. Seseorang yang menerima pelajaran di sekolah dapat dipastikan menerima pengajaran-pengajaran tentang ilmu umum dan ilmu sosial. Masalah terbesarnya adalah bagaimana cara mengaplikasikan ilmu yang di dapat dari sekolah dan kampus terhadap kehidupan bermasyarakat. Disinilah proses pencarian jati diri tersebut dilakukan. Seorang yang dibekali ilmu dari sekolah juga dibekali wawasan dalam melakukan hubungan sosial. Apabila mereka berhasil mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan bermasyarakat , maka mereka dianggap berhasil dalam proses pencarian jati diri.

Saat ini, banyak sekali terjadi kasus-kasus yang melibatkan anak-anak remaja sebagai korban. Misalnya kecelakaan, narkoba, minuman keras, dsb. Kebanyakan dari mereka mempunyai catatan studi (nilai) yang cukup jelek , baik (nilai) norma , maupun (nilai) pengajaran. Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka sedang melakukan apa yang disebut dengan pencarian jati diri. Mereka selalu mencoba hal-hal baru yang menurut mereka dianggap unik, lagi ngetren, dsb. Sehingga , tak jarang beberapa dari mereka masuk dalam lembah hitam kenakalan remaja dan tidak bisa keluar. Mengapa mereka melakukan hal tersebut ? Apa motif mereka melakukan hal tersebut ? Hal-hal apa saja yang mendorong terbentuknya perilaku tersebut ? Bagaimana cara menanggulanginya ? Sebelum kita mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, ada baiknya kita memahami konsep jati diri tersebut. Apa itu jati diri ??????? Orang sering kali membuat definisi mengenai apa itu jati diri melalui jawaban dari 3 pertanyaan berikut ini : 1. Siapa aku ? 2. Dari mana aku ? 3. Aku mau kemana ? Ya, pertanyaan ini memerlukan pemikiran yang cukup mendalam untuk mengetahui jawaban yang benar. Tidak sedikit orang yang masih kebingungan dan akhirnya melupakan untuk menjawab ketiga pertanyaan tersebut. Dan pada akhirnya mereka membuat suatu prinsip : Yang penting, jalani saja hidup ini. Menurut KBBI, jati diri berasal dari dua kata, yakni jati dan diri. Yang dimaksud dengan jati disini bukanlah pohon jati yang biasanya dipaka sebagai kuda-kuda rumah (hehehe). Tetapi, jati yang dimaksud disini adalah sesuatu yang murni terdapat di diri kita masing masing dan kemudian menjadi ciri khas atau trade mark dari seseorang tersebut. Sedangkan diri merupakan orang seorang. Jadi bisa diartikan , menurut KBBI , jati diri merupakan suatu identitas seseorang yang membedakan seseorang dengan yang lainnya dan menjadi suatu keunikan tersendiri dan melekat pada diri seseorang tersebut. Pencarian jati diri merupakan suatu proses yang tidak bisa diabaikan oleh manusia. Jika tidak , maka sia-sialah tujuan hidup kita ini. Sebab, tujuan hidup kita yaitu mencari makna kehidupan. Apabila kita tidak mencari makna kehidupan, niscaya kita seperti kerang yang tersapu ombak entah kemana, terombang-ambing di lautan kehidupan dan disapu gelombang pasang surut perkembangan zaman. Ada banyak cara dalam melakukan proses pencarian jati diri. Salah satunya meniru. Meniru biasanya dilakukan apabila mereka memandang sesuatu itu keren , bagus, kemudian mereka memandang diri mereka akan terlihat keren apabila mereka juga mengaplikasikannya pada diri mereka. Semisal contoh , rokok. Kebanyakan remaja SMA, bahkan SMP, menganggap bahwa merokok merupakan tanda kedewasaan. Seseorang apabila merokok mereka anggap sudah dewasa, dan terkadang mereka menganggap bahwa seseorang yang merokok itu keren. Dan pada akhirnya mereka meniru kebiasaan tersebut tanpa memperhatikan bahaya merokok. Mengapa mereka melakukan hal tersebut ? Apa motif mereka melakukan hal tersebut? Salah satu motif mereka melakukan hal-hal tersebut kebanyakan didasari oleh perilaku ingin terlihat keren. Seseorang akan diangggap kuno(kudet) apabila tidak mengikuti perkembangan zaman , atau tidak melakukan sesuatu yang dianggap keren / lagi ngetren dikalangan sebayanya. Semisal demam iPad / tablet yang melanda di Indonesia. Seseorang yang sudah memilikinya dianggap keren oleh sebagian yang lainnya. Hal ini menimbulkan kecemburuan sosial bagi orang orang di sekitarnya. Bahkan, tidak jarang mereka melakukan tindakan kriminal seperti merampok, memalak, mencuri, dsb. Mereka melakukan hal-hal tersebut karena ingin memenuhi hasrat mereka dan dianggap keren.