- Back to Home »
- Jati Diri Penggerak Wawasan part 1
Saat ini, banyak sekali terjadi kasus-kasus yang melibatkan anak-anak remaja sebagai korban. Misalnya kecelakaan, narkoba, minuman keras, dsb. Kebanyakan dari mereka mempunyai catatan studi (nilai) yang cukup jelek , baik (nilai) norma , maupun (nilai) pengajaran. Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka sedang melakukan apa yang disebut dengan pencarian jati diri. Mereka selalu mencoba hal-hal baru yang menurut mereka dianggap unik, lagi ngetren, dsb. Sehingga , tak jarang beberapa dari mereka masuk dalam lembah hitam kenakalan remaja dan tidak bisa keluar. Mengapa mereka melakukan hal tersebut ? Apa motif mereka melakukan hal tersebut ? Hal-hal apa saja yang mendorong terbentuknya perilaku tersebut ? Bagaimana cara menanggulanginya ? Sebelum kita mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, ada baiknya kita memahami konsep jati diri tersebut. Apa itu jati diri ??????? Orang sering kali membuat definisi mengenai apa itu jati diri melalui jawaban dari 3 pertanyaan berikut ini : 1. Siapa aku ? 2. Dari mana aku ? 3. Aku mau kemana ? Ya, pertanyaan ini memerlukan pemikiran yang cukup mendalam untuk mengetahui jawaban yang benar. Tidak sedikit orang yang masih kebingungan dan akhirnya melupakan untuk menjawab ketiga pertanyaan tersebut. Dan pada akhirnya mereka membuat suatu prinsip : Yang penting, jalani saja hidup ini. Menurut KBBI, jati diri berasal dari dua kata, yakni jati dan diri. Yang dimaksud dengan jati disini bukanlah pohon jati yang biasanya dipaka sebagai kuda-kuda rumah (hehehe). Tetapi, jati yang dimaksud disini adalah sesuatu yang murni terdapat di diri kita masing masing dan kemudian menjadi ciri khas atau trade mark dari seseorang tersebut. Sedangkan diri merupakan orang seorang. Jadi bisa diartikan , menurut KBBI , jati diri merupakan suatu identitas seseorang yang membedakan seseorang dengan yang lainnya dan menjadi suatu keunikan tersendiri dan melekat pada diri seseorang tersebut. Pencarian jati diri merupakan suatu proses yang tidak bisa diabaikan oleh manusia. Jika tidak , maka sia-sialah tujuan hidup kita ini. Sebab, tujuan hidup kita yaitu mencari makna kehidupan. Apabila kita tidak mencari makna kehidupan, niscaya kita seperti kerang yang tersapu ombak entah kemana, terombang-ambing di lautan kehidupan dan disapu gelombang pasang surut perkembangan zaman. Ada banyak cara dalam melakukan proses pencarian jati diri. Salah satunya meniru. Meniru biasanya dilakukan apabila mereka memandang sesuatu itu keren , bagus, kemudian mereka memandang diri mereka akan terlihat keren apabila mereka juga mengaplikasikannya pada diri mereka. Semisal contoh , rokok. Kebanyakan remaja SMA, bahkan SMP, menganggap bahwa merokok merupakan tanda kedewasaan. Seseorang apabila merokok mereka anggap sudah dewasa, dan terkadang mereka menganggap bahwa seseorang yang merokok itu keren. Dan pada akhirnya mereka meniru kebiasaan tersebut tanpa memperhatikan bahaya merokok. Mengapa mereka melakukan hal tersebut ? Apa motif mereka melakukan hal tersebut? Salah satu motif mereka melakukan hal-hal tersebut kebanyakan didasari oleh perilaku ingin terlihat keren. Seseorang akan diangggap kuno(kudet) apabila tidak mengikuti perkembangan zaman , atau tidak melakukan sesuatu yang dianggap keren / lagi ngetren dikalangan sebayanya. Semisal demam iPad / tablet yang melanda di Indonesia. Seseorang yang sudah memilikinya dianggap keren oleh sebagian yang lainnya. Hal ini menimbulkan kecemburuan sosial bagi orang orang di sekitarnya. Bahkan, tidak jarang mereka melakukan tindakan kriminal seperti merampok, memalak, mencuri, dsb. Mereka melakukan hal-hal tersebut karena ingin memenuhi hasrat mereka dan dianggap keren.


